27 Juli 2022

Cara Cetak Kartu ASN Virtual di MySAPK BKN Terbaru 2022

 



(Badan Kepegawaian Negara) telah menghadirkan layanan dan aplikasi MySAPK BKN. Ini merupakan sistem aplikasi pelayanan kepegawaian BKN untuk memudahkan kegiatan administrasi para ANS.

Mengingat peruntukannya memudahkan para ASN, layanan ini memiliki beberapa manfaat, seperti menyimpan data atau informasi, menyampaikan informasi pribadi atau data diri ke database, mengubah informasi dengan lebih cepat, sekaligus memudahkan pengecekan kepagawaiannya.

MySAPK BKN bisa diakses melalui situs web atau aplikasi untuk perangkat Android. Beberapa fitur yang tersedia di layanan ini adalah ubah data, KPE (Kartu Pegawai Elektronik), Otentifikasi SK, hingga Pelacakan.

Terbaru, MySAPK BKN hadir dengan format kartu ASN virtual baru. Pembaruan ini hadir dengan penyegaran pada bagian foto dan dilengkapi QR code untuk validasi data ASN.

Akses untuk melakukan pembaruan foto pun bisa dilakukan dengan lebih dulu login ke situs MySAPK BKN atau melalui aplikasi di Android. Setelahnya, ASN tinggal mengunggah foto terbaru dan melakukan pencetakan.

Namun sebelum melakukan update foto kartu ASN, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :

  1. Gunakan foto portrait dengan background transparan dan pose badan sedikit condong ke bagian kanan
  2. Pastikan pencahayaan dan kualitas foto baik, gambar tidak blur
  3. Gunakan resolusi 450x575 untuk foto yang diupload
  4. Gunakan format PNG dengan ukuran file maksimum 2MB

Setelah menyiapkan foto yang sesuai dengan persyaratan, berikut ini adalah cara untuk memperbaru foto, sekaligus mencetak kartu ASN virtual dengan format baru tersebut :

  1. Buka laman mysapk.bkn.go.id
  2. Masukkan NIP dan password, lalu klik login
  3. Begitu login, ada notifikasi di laman depan yang menunjukkan adanya pembaruan kartu virtual
  4. Klik opsi kartu virtual, lalu pilih Update Foto
  5. Upload foto yang sudah disesuaikan dengan persyaratan di atas
  6. Lakukan konfirmasi
  7. Setelah selesai, kartu ASN virtual format baru akan muncul di laman depan
  8. Di situ, Anda bisa memilih untuk menyimpan atau langsung mencetak kartu tersebut
  9. Jika ingin mencetaknya, Anda bisa langsung mengklik opsi Print
  10. Kartu ASN virtual baru ini bisa dicetak dalam format landscape atau portrait

20 Juli 2022

TAHAPAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DI SATUAN PENDIDIKAN


 Implementasi perubahan kebijakan pendidikan, termasuk kurikulum, adalah suatu proses pembelajaran yang panjang sehingga Pemerintah memberikan kesempatan kepada pendidik dan satuan pendidikan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai dengan kesiapan masing-masing. Seperti halnya peserta didik belajar sesuai dengan tahap kesiapan belajar mereka, pendidik dan satuan pendidikan juga perlu belajar mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai dengan kesiapan masing-masing, dan berangsur-angsur semakin mahir dalam menggunakannya.

Tahapan implementasi kurikulum bukanlah suatu peraturan atau standar yang ditetapkan Pemerintah. Tahapan ini dirancang untuk membantu pendidik dan satuan pendidikan dalam menetapkan target implementasi Kurikulum Merdeka. Kesiapan pendidik dan satuan pendidikan tentu berbeda-beda, oleh karena  itu tahapan implementasi ini dirancang agar setiap pendidik dapat dengan percaya diri mencoba mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Kepercayaan diri yang dimaksud merupakan keyakinan bahwa pendidik dapat terus belajar dan mengembangkan kemampuan dirinya untuk melakukan yang terbaik dalam mengimplementasikan kurikulum, dan yang lebih penting lagi, dalam mendidik. Kemampuan untuk terus belajar merupakan modal penting bagi pendidik. 

Tahapan ini dikembangkan sebagai langkah atau proses belajar untuk melakukan perubahan atas praktik pembelajaran dan asesmen yang perlu dilakukan pendidik saat mereka menggunakan Kurikulum Merdeka. Secara teknis pendidik dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada tahap yang berbeda. Namun demikian, secara filosofis setiap tahap dirancang agar pendidik tetap mengacu pada prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen (Prinsip Pembelajaran dan Prinsip Asesmen dapat dipelajari dalam Panduan Pembelajaran dan Asesmen).Sebagai contoh, pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik merupakan praktik yang sangat dianjurkan. Namun demikian, implementasinya tidak harus langsung pada pembelajaran terdiferensiasi. Pendidik yang belum percaya diri untuk menerapkannya, dapat mulai berlatih dengan menerapkan tahap yang paling sederhana, yaitu dengan melakukan asesmen di awal pembelajaran dan kemudian menjadi lebih peka akan adanya kebutuhan belajar peserta didik yang berbedabeda.

Tahapan ini dapat digunakan oleh guru, satuan pendidikan, pemerintah, mitra pembangunan, serta organisasi atau lembaga yang berperan dalam mendukung implementasi kurikulum lainnya. Adanya pentahapan ini menunjukkan bahwa guru dan satuan pendidikan dapat mulai mengimplementasikan pada tahap yang lebih rendah dibandingkan dengan yang lain, namun pelaksanaannya tetap berpegang pada prinsip-prinsip perancangan kurikulum yang berlandaskan pada filosofi Merdeka Belajar dan mengarah pada penguatan kompetensi dan karakter yang telah ditetapkan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan tahapan implementasi Kurikulum Merdeka:

  • Tahapan ini bukanlah suatu ketetapan yang baku atau terstandarisasi. Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat mengembangkan tahapan implementasi yang lebih sesuai dengan kondisi dan kekhasan masing-masing.
  • Setiap pendidik dan satuan pendidikan memiliki kapasitas dan kesiapan yang beragam, sehingga dapat mulai mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada tahap yang berbeda-beda, serta beranjak ke tahap berikutnya dengan kecepatan yang berbeda-beda pula.
  • Tahapan ini digunakan sebagai bahan refleksi diri tentang kesiapan pendidik dan/atau satuan pendidikan sehingga tidak digunakan sebagai alat/instrumen untuk mengukur kinerja pendidik dan/atau satuan pendidikan yang membawa dampak pada karier atau kesejahteraan mereka.
  • Implementasi sesuai tahap yang disepakati bersama tidak sepatutnya memberikan dampak apapun terhadap pendidik dan satuan pendidikan. Oleh karena itu tahapan ini bukanlah alat untuk membanding-bandingkan kualitas satuan pendidikan dan/atau pendidik.
  • Pimpinan serta pemerintah mendukung proses refleksi diri pendidik dan satuan pendidikan sehingga tidak mengarahkan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahap tertentu
  • Tahapan ini digunakan sebagai bahan diskusi antar pendidik dalam satuan pendidikan dan dalam komunitas belajar di mana pendidik menjadi bagiannya. Diskusi tersebut membahas hal-hal apa yang perlu dilakukan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai tahap masing-masing.
  • Pimpinan satuan pendidikan serta pemerintah daerah perlu mendukung pendidik dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai dengan tahap kesiapan pendidik, serta memberikan dukungan agar berangsur-angsur pendidik meningkatkan tahap implementasinya.

Catatan untuk pengawas/penilik:

Sebagai fasilitator, pengawas/penilik mendukung satuan pendidikan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai dengan kesiapan mereka. Saat berdiskusi dengan kepala satuan pendidikan dan/atau pendidik, pengawas/penilik perlu bertanya target dan rencana implementasi yang akan dilakukan pada semester atau tahun ajaran tersebut. Implementasi setiap pendidik dan/atau satuan pendidikan dapat beragam, sesuai dengan kesiapan dan rasa percaya diri pendidik/satuan pendidikan.

Apabila implementasi aspek-aspek Kurikulum Merdeka masih pada tahap awal, berikan dukungan karena seiring waktu mereka akan semakin mahir serta percaya diri untuk bergerak ke tahap berikutnya. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat digunakan untuk memantik diskusi bersama kepala satuan pendidikan dan/atau pendidik, antara lain:

  • Apa yang menjadi pertimbangan pendidik dan/atau kepala satuan pendidikan untuk mengimplementasikan aspek-aspek Kurikulum Merdeka pada tahap yang dipilihnya?
  • Strategi apa yang disepakati oleh pendidik dalam satuan pendidikan tersebut untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai tahapnya?
  • Strategi apa yang akan digunakan satuan pendidikan untuk meningkatkan tahap implementasi di masa yang akan datang?
  • Dukungan apa yang dibutuhkan pendidik dan/atau kepala satuan pendidikan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai tahapnya?
  • Dukungan apa yang dibutuhkan pendidik dan/atau kepala satuan pendidikan untuk dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada tahap berikutnya atau yang lebih mahir?

Download Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan Pendidikan UNDUH DISINI       https://www.imrantululi.net/download

17 Juli 2022

CONTOH KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN (KOSP) PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK (PSP)

 


Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi,dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Untuk mencapai tujuan di atas, sekolah membutuhkan sebuah dokumen sebagai acuan dalam menjalankan program belajarnya. Dokumen ini merupakan dokumen Kurikulum Operasional SD Negeri 4 Talaga Jaya yang disusun sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Penyusunan Kurikulum Operasional SD Negeri 4 Talaga Jaya ini mengakomodir kebutuhan para murid mengembangkan kemampuan ketrampilan abad 21 yang meliputi integrasi PPK, literasi, 4C (Creative, Critical thinking, communicative, dan Collaborative), dan HOTS (Higher Order Thinking Skill) dan Pengimplementasian Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum operasional ini disusun dengan beberapa alasan:

1.         Sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum

2.         Sebagai pedoman mengevaluasi program sekolah

3.         Sebagai acuan untuk perencanaan program selanjutnya

4.         Sebagai bahan informasi untuk para pemangku kepentingan


Kurikulum Operasional SD Negeri 4 Talaga Jaya  adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh SD Negeri 4 Talaga Jaya. Secara khusus kurikulum operasional SD Negeri 4 Talaga Jaya  Tahun Pelajaran 2022/2023 adalah sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang dikembangkan sesuai dengan kondisi SD Negeri 4 Talaga Jaya  serta saran Komite Sekolah dibawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan.

Kurikulum Operasional Sekolah ini diberlakukan pada Tahun Pelajaran 2022/2023 yang mencerminkan merdeka belajar dan pengimplementasian Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum ini memuat karakteristik satuan pendidikan, profil pembelajar, struktur kurikulum dan rancangan pembelajaran.

Pengembangan Kurikulum Operasional SD Negeri 4 Talaga Jaya  Tahun Pelajaran 2022/2023 ini mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, konsep merdeka belajar, dan pengimplementasian profil pelajar Pancasila. Di samping itu juga Kurikulum Operasional SD Negeri 4 Talaga Jaya  ini merupakan pegangan bagi pengembangan lingkungan SD Negeri 4 Talaga Jaya.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi,dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Untuk mencapai tujuan di atas, sekolah membutuhkan sebuah dokumen sebagai acuan dalam menjalankan program belajarnya. Dokumen ini merupakan dokumen Kurikulum Operasional SD Negeri 4 Talaga Jaya yang disusun sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Penyusunan Kurikulum Operasional SD Negeri 4 Talaga Jaya ini mengakomodir kebutuhan para murid mengembangkan kemampuan ketrampilan abad 21 yang meliputi integrasi PPK, literasi, 4C (Creative, Critical thinking, communicative, dan Collaborative), dan HOTS (Higher Order Thinking Skill) dan Pengimplementasian Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum operasional ini disusun dengan beberapa alasan:

1.         Sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum

2.         Sebagai pedoman mengevaluasi program sekolah

3.         Sebagai acuan untuk perencanaan program selanjutnya

4.         Sebagai bahan informasi untuk para pemangku kepentingan

Kurikulum Operasional SD Negeri 4 Talaga Jaya  adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh SD Negeri 4 Talaga Jaya. Secara khusus kurikulum operasional SD Negeri 4 Talaga Jaya  Tahun Pelajaran 2022/2023 adalah sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang dikembangkan sesuai dengan kondisi SD Negeri 4 Talaga Jaya  serta saran Komite Sekolah dibawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan.

Kurikulum Operasional Sekolah ini diberlakukan pada Tahun Pelajaran 2022/2023 yang mencerminkan merdeka belajar dan pengimplementasian Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum ini memuat karakteristik satuan pendidikan, profil pembelajar, struktur kurikulum dan rancangan pembelajaran.

Pengembangan Kurikulum Operasional SD Negeri 4 Talaga Jaya  Tahun Pelajaran 2022/2023 ini mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, konsep merdeka belajar, dan pengimplementasian profil pelajar Pancasila. Di samping itu juga Kurikulum Operasional SD Negeri 4 Talaga Jaya  ini merupakan pegangan bagi pengembangan lingkungan SD Negeri 4 Talaga Jaya.

Selengkapnya Dokumen Kurikulum Oprasional Satuan Pendidikan dapat di UNDUH DISINI

Instrumen Validasi Kurikulum Oprasional Satuan Pendidikan dapat di UNDUH DISINI

Panduan Penyusunan KOSP edisi revisi Tahun 2022 di UNDUH DISINI

DOWNLOAD KUMPULAN MATERI KURIKULUM MERDEKA

https://linktr.ee/imran_tululi

Mulai tahun ajaran 2022/2023 sebagian sekolah di Indonesia mulai menerapkan Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensi.

Di dalam kurikulum ini terdapat projek untuk memperkuat profil pelajar Pancasila. dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.

Dalam proses pembelajaran guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat pembelajaran sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Untuk memudahkan sekolah dalam meyiapkan perangkat ajar yang dibutuhkan, berikut adalah contoh perangkat kurikulum antara lain CP, ATP, modul ajar, KOSP dokumen 1, KKTP Aplikasi Raport, buku paket kurikulum 2022 dan lain-lain, dapat DIUNDUH  DISINI

Tinggal pilih dari Paud,TK,SD,SMP,SMA dan SMK,semoga bermanfaat.!

Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor : 413 /sipers/A6/VII/2022

 



Siaran Pers

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nomor : 413 /sipers/A6/VII/2022


Implementasi Kurikulum Merdeka tetap Berjalan Sesuai Rencana


Jakarta, 15 Juli 2022 --- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memastikan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka tetap berjalan sebagaimana rencana. “Mulai tahun ajaran 2022/2023 ini, Kurikulum Merdeka menjadi salah satu opsi yang dapat dipilih secara sukarela oleh satuan pendidikan,” tegas Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, pada Jumat (15/7/2022), di Jakarta.


Anindito juga menegaskan bahwa tidak ada pembatalan implementasi Kurikulum Merdeka. Surat Keputusan (SK) Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Nomor 044/H/KR/2022 yang ditandatangani 12 Juli 2022 adalah untuk menetapkan lebih dari 140 ribu satuan pendidikan yang menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022/2023. “SK tersebut merevisi SK sebelumnya karena terdapat perubahan beberapa satuan pendidikan yang melakukan refleksi dan mengubah level implementasinya, misalnya dari level mandiri belajar ke mandiri berubah atau sebaliknya,” papar Anindito.


Anindito kembali menyampaikan bahwa Kemendikbudristek mendorong satuan pendidikan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kesiapan masing-masing satuan pendidikan. “Kurikulum Merdeka dirancang untuk memberi fleksibilitas bagi satuan pendidikan untuk membuat kurikulum operasional satuan pendidikan yang kontekstual, agar pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan belajar murid,” ujar Anindito.


Sebagaimana diketahui, Kurikulum Merdeka diluncurkan Mendikburistek pada Februari 2022 lalu sebagai salah satu program Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kurikulum Merdeka berfokus pada materi yang esensial dan pada pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila. Publik dapat mengakses informasi terkait kurikulum melalui laman https://kurikulum.kemdikbud.go.id dan buku teks Kurikulum Merdeka di https://buku.kemdikbud.go.id/katalog/buku-kurikulum-merdeka.


Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#merdekabelajar
#bersamahadapikorona
#pulihbersama

14 Juli 2022

Penggunaan Platform Rapor Pendidikan mulai dari pembuatan akun pembelajaran (belajar.id)


Berikut adalah tautan panduan penggunaan Platform Rapor Pendidikan mulai dari pembuatan akun pembelajaran (belajar.id) sampai dengan mengakses Platform Rapor Pendidikan:


Untuk satuan pendidikan, bisa mengakses tautan https://bit.ly/PanduanPenggunaSatdik


Untuk dinas pendidikan, bisa mengakses tautan https://bit.ly/PanduanPenggunaDinas

09 Juli 2022

6 STRATEGI DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA SECARA MANDIRI

 6 strategi tersebut yaitu belajar melalui Platform Merdeka Mengajar, belajar Kurikulum Merdeka dengan mengikuti seri webinar, belajar di dalam Komunitas Belajar, belajar praktik baik melalui narasumber yang sudah direkomendasikan, memanfaatkan Pusat Layanan Bantuan atau Helpdesk, atau bekerja sama dengan mitra pembangunan untuk implementasi Kurikulum Merdeka.




Solusi tidak bisa saat masuk ke Rapor Pendidikan

 


#SahabatSekolahDasar, ada kendala saat masuk ke Rapor Pendidikan? Yuk, perhatikan hal-hal berikut agar berhasil masuk ke Rapor Pendidikan.







#SahabatSekolahDasar juga dapat menyampaikan kendala masuk Rapor Pendidikan yang #Sahabat alami, melalui tautan bit.ly/kendalaRP.

 

Sumber Facebook Direktorat Sekolah Dasar 



06 Juli 2022

PROFIL PELAJAR PANCASILA




“Pendidikan adalah tempat persemaian segala benih-benih

kebudayaan yang hidup dalam masyarakat kebangsaan.
Dengan maksud agar segala unsur peradaban dan
kebudayaan tadi dapat tumbuh dengan sebaik-baiknya.
Dan dapat kita teruskan kepada anak cucu kita yang akan datang.”
~ Ki Hajar Dewantara

Pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara dinilai masih relevan untuk diterapkan pada dunia pendidikan saat ini. Ki Hadjar Dewantara menegaskan bahwa tujuan dari pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Ki Hadjar Dewantara juga mengemukakan bahwa dalam proses menuntun, anak perlu diberikan kebebasan dalam belajar serta berpikir, dituntun oleh para pendidik agar anak tidak kehilangan arah serta membahayakan dirinya. Semangat agar anak bisa bebas belajar, berpikir, agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan berdasarkan kesusilaan manusia ini yang akhirnya menjadi tema besar kebijakan pendidikan Indonesia saat ini, Merdeka Belajar.

Semangat Merdeka Belajar yang sedang dicanangkan ini juga diperkuat dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, dimana Pendidikan diselenggarakan agar setiap individu dapat menjadi manusia yang “beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Kedua semangat ini yang kemudian memunculkan sebuah pedoman, sebuah penunjuk arah yang konsisten, dalam pendidikan di Indonesia. Pedoman tersebut adalah Profil Pelajar Pancasila (Felicia, dkk, 2020).

Profil Pelajar Pancasila ini dicetuskan sebagai pedoman untuk pendidikan Indonesia. Tidak hanya untuk kebijakan pendidikan di tingkat nasional saja, akan tetapi diharapkan juga menjadi pegangan untuk para pendidik, dalam membangun karakter anak di ruang belajar yang lebih kecil. Pelajar Pancasila disini berarti pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Pelajar yang memiliki profil ini adalah pelajar yang terbangun utuh keenam dimensi pembentuknya. Dimensi ini antara lain: 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4) Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif. Keenam dimensi ini perlu dilihat sebagai satu buah kesatuan yang tidak terpisahkan. Apabila satu dimensi ditiadakan, maka profil ini akan menjadi tidak bermakna. Sebagai contoh: ketika seorang pelajar perlu mengeluarkan ide yang baru dan orisinil untuk memecahkan masalah, diperlukan juga kemampuan bernalar kritis untuk melihat permasalahan yang ada. Solusi yang dihasilkan juga perlu mempertimbangkan akhlak kepada makhluk hidup lain yang dapat dimunculkan dari dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, perlu melibatkan orang lain beserta perannya dari dimensi Gotong Royong dan Berkebinekaan Global, serta mempertimbangkan kemampuan diri dalam solusi yang dihasilkan dalam dimensi Mandiri. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah sekilas penjelasan mengenai Profil Pelajar Pancasila ini. 

A. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia.
Murid dengan dimensi profil ini berarti murid tersebut mengamalkan nilai-nilai agama dan kepercayaannya sebagai bentuk religiusitasnya, percaya dan menghayati keberadaan Tuhan serta memperdalam ajaran agamanya yang tercermin dalam perilakunya sehari-hari sebagai bentuk penerapan pemahaman terhadap ajaran agamanya. Dalam usahanya memperkuat iman dan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa, murid dengan profil ini juga menghargai segala bentuk ciptaan Nya, baik itu alam tempat ia tinggal, manusia lain, dan yang juga tidak boleh dilupakan, dirinya sendiri. Dengan menghargai hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, dirinya sendiri, orang lain, serta alam, maka seorang murid dapat memenuhi dimensi ini.

Berikut beberapa elemen dan sub elemen dari dimensi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
?  Akhlak Beragama.
    Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu ataupun memiliki:
    - Mengenal dan mencintai Tuhan Yang Maha Esa
    - Pemahaman agama/kepercayaan
    - Pelaksanaan ajaran agama/kepercayaan
? Akhlak Pribadi.
   Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu menunjukkan ataupun memiliki:
   - Integritas (sebagai bentuk penghormatan terhadap diri sendiri dalam relasi dengan orang lain)
   - Merawat diri secara fisik, mental, dan spiritual
? Akhlak kepada manusia
   Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu menunjukkan:
   - Mengutamakan persamaan dengan orang lain dan menghargai perbedaan
   - Berempati kepada orang lain
? Akhlak kepada Alam
   Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu menunjukkan:
   - Menjaga lingkungan
   - Memahami keterhubungan ekosistem bumi
? Akhlak bernegara
   Dalam elemen ini seorang murid mmapu menunjukkan:
   - melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara

B. Berkebinekaan Global
Murid dengan dimensi profil ini merupakan seorang murid yang berbudaya, memiliki identitas diri yang matang, mampu menunjukkan dirinya sebagai representasi budaya luhur bangsanya, serta terbuka terhadap keberagaman budaya daerah, nasional, global. Hal ini dapat diwujudkan dengan kemampuan berinteraksi secara positif antar sesama, memiliki kemampuan komunikasi interkultural, serta mampu memaknai pengalamannya di lingkungan majemuk sebagai kesempatan pegembangan dirinya. Berikut beberapa elemen dan sub elemen dari dimensi Berkebinekaan Global:
? Mengenal dan menghargai budaya
   Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu:
    - Mendalami budaya dan identitas budaya
    - Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan budaya, kepercayaan, serta praktiknya
    - Menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya
? Komunikasi dan interaksi antar budaya
    Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu menunjukkan:
   - Berkomunikasi antar budaya
   - Mempertimbangkan dan menumbuhkan berbagai perspektif
? Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
   Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu menunjukkan:
   - Melakukan refleksi terhadap pengalaman kebinekaan
   - Menghilangkan stereotip dan prasangka
   - Menyelaraskan perbedaan budaya
? Berkeadilan Sosial.
   Dalam elemen ini seorang murid mampu:
   - Turut serta aktif, membangun masyarakat yang adil, inklusif dan berkelanjutan
   - Berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan bersama
   - Memahami peran individu dalam demokrasi

C. Gotong Royong
Seorang murid yang memiliki dimensi Gotong Royong berarti murid tersebut mampu berkolaborasi dengan orang lain dan secara proaktif mengupayakan pencapaian kesejahteraan dan kebahagiaan orang-orang yang ada dalam masyarakatnya. Murid tersebut juga sadar bahwa Ia tidak hidup sendiri, memiliki kesadaran diri sebagai bagian dari kelompok, sehingga perlu ada usaha dari dirinya untuk membantu pencapaian kebahagiaan kelompoknya. Berikut beberapa elemen dan sub elemen dari dimensi Gotong Royong:
? Kolaborasi
    Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu menunjukkan:
    - Kerjasama
    - Berkomunikasi untuk mencapai tujuan bersama
  - Menumbuhkan rasa saling ketergantungan positif (menyadari peran dirinya dan peran orang lain dalam kontribusinya dalam pencapaian tujuan kelompok)
   - Koordinasi Sosial (melakukan koordinasi demi pencapaian tujuan bersama)
? Kepedulian
Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu menunjukkan atau memiliki:
- Tanggap terhadap lingkungan
- Persepsi sosial (memahami dan menghargai lingkungan sosialnya, untuk memunculkan situasi yang sejalan dengan kesejahteraan lingkungan sosialnya)
? Berbagi (memberi dan menerima segala hal yang
penting bagi kehidupan pribadi dan bersama) 

D. Mandiri
Seorang murid yang memiliki dimensi mandiri berarti murid tersebut mempunyai prakarsa atas pengembangan diri dan prestasinya dan didasari pada pengenalan kekuatan serta keterbatasan dirinya serta situasi yang dihadapi, dan bertanggung jawab atas proses dan hasilnya. Murid yang memiliki dimensi ini juga mampu mengelola dirinya sendiri (pikiran, perasaan, tindakan) untuk mencapai tujuan pribadinya ataupun tujuan bersama.

Berikut beberapa elemen dan sub elemen dari dimensi Mandiri:
? Pemahaman diri dan situasi
    Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu:
    - Mengenali kualitas dan minat diri serta tantangan yang dihadapi
    - Mengembangkan refleksi diri
? Regulasi Diri
    Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu:
     - Regulasi Emosi
     - Menetapkan tujuan dan rencana strategis pengembangan diri dan prestasi
     - Memiliki inisiatif bekerja secara mandiri
     - Mengembangkan kendali dan disiplin diri
     - Percaya diri, resilien dan adaptif

E. Bernalar Kritis
Seorang murid yang memiliki dimensi Bernalar Kritis berarti murid tersebut mampu menggunakan kemampuan nalar dirinya untuk memproses informasi, mengevaluasinya, hingga menghasilkan keputusan yang tepat untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapinya. Murid tersebut mampu menyaring informasi, mengolahnya, mencari keterkaitan berbagai informasi, menganalisa serta membuat kesimpulan berdasarkan informasi tersebut. Dimensi ini juga berarti keterbukaan terhadap berbagai macam perspektif ataupun pembuktian baru (termasuk pada pendapatnya semula yang digugurkan oleh pembuktian baru ini). Keterbukaan ini pun mampu bermanfaat ke depannya karena menumbuhkan murid yang terbuka, mau mengubah pendapatnya, serta menghargai pendapat orang lain. Berikut beberapa elemen dan sub elemen dari dimensi Bernalar Kritis:
? Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
    Dalam elemen ini berarti seorang murid mampu:
    - Mengajukan pertanyaan (untuk mengumpulkan data yang akurat)
    - Mengidentifikasi, mengklarifikasi dan mengolah informasi dan gagasan
? Menganalisa dan mengevaluasi penalaran
? Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri

F. Kreatif
Seorang murid yang memiliki dimensi kreatif berarti mampu memodifikasi, menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak untuk mengatasi berbagai persoalan baik untuk dirinya sendiri ataupun untuk lingkungan di sekitarnya.
Berikut beberapa elemen dan sub elemen dari dimensi Kreatif:
? Menghasilkan gagasan yang orisinal
? Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
? Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan
Dalam usaha mewujudkan Profil Pelajar Pancasila ini, tentunya perlu peran pendidik untuk menuntun anak serta menumbuhkan Profil Pelajar Pancasila ini. Peran pendidik yang pertama dalam terkait dengan Profil Pelajar Pancasila ini adalah mengenali dan menjalankan profil ini terlebih dahulu. Ketika seorang pendidik mencoba menjalankan profil ini, maka kemudian akan lebih mudah untuk murid mengikuti. Keteladanan seorang guru dalam menjalankan ini pastinya akan dilihat dan kemudian dipelajari oleh para murid. 

Profil Pelajar Pancasila ini juga tidak hanya diajarkan dalam mata pelajaran tertentu, namun terintegrasi dalam muatan pembelajaran. Ini berarti cakupan materi dan program yang akan diberikan kepada murid untuk dipelajari dalam proses pembelajaran mampu memunculkan aspek-aspek Profil Pelajar Pancasila dalam tiap mata pelajaran. Demi mewujudkan Profil Pelajar Pancasila ini dibutuhkan pendidik yang adekuat. Oleh karena itu, Program Guru Penggerak ini ada untuk melengkapi Bapak/Ibu sekalian agar menjadi Guru Penggerak yang berfokus pada pembentukan Profil Pelajar Pancasila. Untuk membantu Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak mewujudkannya, bagian berikutnya akan membahas mengenai peran-peran seorang Guru Penggerak. Mari kita masuk ke bagian berikutnya.

Sumber: Modul CGP 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak 

Prinsip Coaching

  Prinsip Coaching Definisi  coaching  menurut ICF ( International Coaching Federation ) adalah “Hubungan kemitraan dengan klien, dalam su...