Pola Pikir Seorang Coach
Pola pikir yang perlu dimiliki oleh seorang coach, yaitu:
1. Fokus pada coachee/individu
yang akan dikembangkan
2. Bersikap terbuka dan
ingin tahu
3. Memiliki kesadaran
diri yang kuat
4. Mampu melihat peluang
baru dan masa depan
Berikut adalah
penjelasannya:
1. Fokus pada Coachee
Pola pikir yang
pertama adalah fokus pada coachee. Pada saat kita
mendampingi coachee, seorang coach harus
memusatkan perhatian pada apa yang dipikirkan oleh coachee,
perasaannya, apa yang membuatnya berpikir begitu, apa yang dia inginkan, bukan
pada situasi yang dibawanya dalam percakapan.
Fokus diletakkan pada topik apapun yang dibawa oleh coachee, dapat membawa kemajuan pada coachee seusai kebutuhan dan keinginan coachee. Berikut adalah percakapan yang menggambarkan seorang pengawas sekolah sebagai coach yang berfokus pada coachee yaitu kepala sekolah, bukan pada situasi yang disampaikan dalam percakapan antara kepala sekolah (coachee) dan pengawas sekolah (coach).
Coachee |
Saya kewalahan nih
menghadapi salah satu guru yang sering sekali tidak hadir karena alasan
pribadi. |
Coach |
Apa yang membuat Ibu
kewalahan menghadapi guru ini? |
Coachee |
Sulit sekali saya
berkomunikasi dengan dia karena sepertinya dia tidak menganggap saya sebagai
kepala sekolah mungkin karena saya baru dan usia saya yang jauh lebih muda
darinya |
Coach |
Oh jadi itu yang
sepertinya membuat Ibu merasa kewalahan ya? Lalu komunikasi seperti apa yang
Ibu harapkan terjadi dengan guru ini? |
Coachee |
Saya ingin guru
tersebut mau mendengarkan dan menghargai saya sebagai kepala sekolah dan
mentaati peraturan yang ada untuk tidak sering absen dengan alasan yang
sepertinya dibuat-buat |
Coach |
Jadi Ibu ingin guru
tersebut mendengar dan menghargai Ibu sebagai kepala sekolah agar mau
mentaati peraturan.. Nah menurut Ibu supaya guru tersebut mau menghargai Ibu
dan mentaati peraturan yang berlaku, apa saja yang perlu Ibu lakukan? |
Coachee |
(coachee bercerita
hal-hal yang perlu dilakukan) |
Perhatikan percakapan di atas, saat seorang kepala sekolah (coachee) menyampaikan situasi mengenai salah satu gurunya yang sering absen dengan alasan pribadi. Kemudian pengawas sekolah (coach) yang mendampinginya memfokuskan coachee kepada apa yang perlu dilakukan. Percakapan ini berlanjut kepada hal-hal apa saja yang kepala sekolah tersebut perlu lakukan berbeda, apa yang perlu diketahui untuk dapat mencapai tujuan yaitu, sang guru mau mendengarkan dan menghargai kepala sekolah agar tidak sering absen dengan alasan pribadi.
2. Bersikap Terbuka dan
Ingin Tahu
Pola pikir yang kedua
adalah bersifat terbuka dan ingin tahu. Coach harus selalu
berpikiran terbuka terhadap pemikiran-pemikiran coachee. Ciri-ciri
dari sikap terbuka dan ingin tahu ini adalah:
1. Tidak menghakimi,
melabel, berasumsi, atau menganalisis pemikiran orang lain;
2. Mampu menerima
pemikiran orang lain dengan tenang, dan tidak menjadi emosional;
3. Tetap menunjukkan rasa
ingin tahu (curiosity) yang besar terhadap apa yang membuat orang lain
memiliki pemikiran tertentu.
Agar coach dapat
bersikap terbuka, coach perlu selalu berpikir netral terhadap
apa pun yang dikatakan atau dilakukan coachee. Jika ada penghakiman
atau asumsi yang muncul di pikiran coach atas
jawaban coachee, maka coach perlu
mengubah pikiran tersebut dalam bentuk pertanyaan untuk mengonfirmasi
penghakiman atau asumsi itu secara hati-hati.
Contoh kalimat yang
bisa diucapkan adalah “Pada saat saya mendengarkan apa yang Ibu
ceritakan, saya menangkap adanya keinginan Ibu untuk terus berusaha sebisa Ibu.
Apakah betul seperti itu Bu?”
Memelihara rasa ingin tahu membantu coach untuk memahami situasi coachee. Contoh kalimat yang bisa diucapkan adalah “Tadi Ibu mengatakan akan menurut saja apa yang dikatakan oleh guru senior tadi, dari mana datangnya pikiran itu?”
3. Memiliki Kesadaran
Diri yang Kuat
Kesadaran diri yang
kuat membantu coach untuk bisa menangkap adanya
perubahan yang terjadi selama pembicaraan dengan coachee. Coach perlu
memiliki kemampuan untuk menangkap adanya emosi/energi yang timbul dan mempengaruhi
percakapan, baik dari dalam diri sendiri maupun dari rekan coach.
4. Mampu Melihat Peluang
Baru dan Masa Depan
Seorang coach perlu
memiliki kemampuan untuk melihat peluang perkembangan yang ada dan bisa
membawa coachee untuk melihat masa depan. Apapun
situasinya saat ini, yang masih bisa diubah adalah masa depan. Coaching juga
mendorong seseorang untuk fokus pada solusi, bukan pada masalah, karena pada
saat kita berfokus pada solusi, kita menjadi lebih bersemangat dibandingkan
jika kita berfokus pada masalah.
Agar Coachee bisa
melihat peluang baru dan fokus pada masa depan, Coach dapat
mengajukan pertanyaan berikut:
1. Tadi
Bapak/Ibu sudah ceritakan situasi Bapak/Ibu saat ini, lantas situasi ideal apa
yang Bapak/Ibu inginkan di masa depan?
2. Tadi
Bapak/Ibu sudah ceritakan tantangan/masalah yang Bapak/Ibu hadapi saat ini,
lantas idealnya situasinya seperti apa?
3. Apa
saja yang bisa dijadikan pilihan untuk dapat mewujudkan situasi ideal tersebut?
4. Peluang
apa saja yang dimiliki?
5. Apa
yang perlu dilakukan untuk dapat memiliki peluang-peluang baru?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar