25 Agustus 2024

Pola Pikir Seorang Coach

 


Pola Pikir Seorang Coach

 Pola pikir yang perlu dimiliki oleh seorang coach, yaitu:

1.    Fokus pada coachee/individu yang akan dikembangkan

2.    Bersikap terbuka dan ingin tahu

3.    Memiliki kesadaran diri yang kuat

4.    Mampu melihat peluang baru dan masa depan

Berikut adalah penjelasannya:

1.    Fokus pada Coachee

Pola pikir  yang pertama adalah fokus pada coachee. Pada saat kita mendampingi coachee, seorang coach harus memusatkan perhatian pada apa yang dipikirkan oleh coachee, perasaannya, apa yang membuatnya berpikir begitu, apa yang dia inginkan, bukan pada situasi yang dibawanya dalam percakapan.

Fokus diletakkan pada topik apapun yang dibawa oleh coachee, dapat membawa kemajuan pada coachee seusai kebutuhan dan keinginan coachee.  Berikut adalah percakapan yang menggambarkan seorang pengawas sekolah sebagai coach yang berfokus pada coachee yaitu kepala sekolah,  bukan pada situasi yang disampaikan dalam percakapan antara kepala sekolah (coachee) dan pengawas sekolah (coach). 

Coachee 

Saya kewalahan nih menghadapi salah satu guru yang sering sekali tidak hadir karena alasan pribadi.

Coach

Apa yang membuat Ibu kewalahan menghadapi guru ini? 

Coachee

Sulit sekali saya berkomunikasi dengan dia karena sepertinya dia tidak menganggap saya sebagai kepala sekolah mungkin karena saya baru dan usia saya yang jauh lebih muda darinya

Coach

Oh jadi itu yang sepertinya membuat Ibu merasa kewalahan ya? Lalu komunikasi seperti apa yang Ibu harapkan terjadi dengan guru ini? 

Coachee

Saya ingin guru tersebut mau mendengarkan dan menghargai saya sebagai kepala sekolah dan mentaati  peraturan yang ada untuk tidak sering absen dengan alasan yang sepertinya dibuat-buat

Coach

Jadi Ibu ingin guru tersebut mendengar dan menghargai Ibu sebagai kepala sekolah agar mau mentaati peraturan.. Nah menurut Ibu supaya guru tersebut mau menghargai Ibu dan mentaati peraturan yang berlaku, apa saja yang perlu Ibu lakukan? 

Coachee

(coachee bercerita hal-hal yang perlu dilakukan)

Perhatikan percakapan di atas, saat seorang kepala sekolah (coachee) menyampaikan situasi mengenai salah satu gurunya yang sering absen dengan alasan pribadi. Kemudian pengawas sekolah (coach) yang mendampinginya memfokuskan coachee kepada apa yang perlu dilakukan. Percakapan ini berlanjut kepada hal-hal apa saja yang kepala sekolah  tersebut perlu lakukan berbeda, apa yang perlu diketahui untuk dapat mencapai tujuan yaitu, sang guru mau mendengarkan dan menghargai kepala sekolah agar tidak sering absen dengan alasan pribadi.

2.    Bersikap Terbuka dan Ingin Tahu

Pola pikir yang kedua adalah bersifat terbuka dan ingin tahu. Coach harus selalu berpikiran terbuka terhadap pemikiran-pemikiran coachee. Ciri-ciri dari sikap terbuka dan ingin tahu ini adalah:

1.    Tidak menghakimi, melabel, berasumsi, atau menganalisis  pemikiran orang lain;

2.    Mampu menerima pemikiran orang lain dengan tenang, dan tidak menjadi emosional;

3.    Tetap menunjukkan rasa ingin tahu (curiosity) yang besar terhadap apa yang membuat orang lain memiliki pemikiran tertentu. 

Agar coach dapat bersikap terbuka, coach perlu selalu berpikir netral terhadap apa pun yang dikatakan atau dilakukan coachee. Jika ada penghakiman atau asumsi yang muncul di pikiran coach  atas jawaban coachee, maka coach  perlu mengubah pikiran tersebut dalam bentuk pertanyaan untuk mengonfirmasi penghakiman atau asumsi itu secara hati-hati. 

Contoh kalimat yang bisa diucapkan adalah “Pada saat saya mendengarkan apa yang Ibu ceritakan, saya menangkap adanya keinginan Ibu untuk terus berusaha sebisa Ibu. Apakah betul seperti itu Bu?”

Memelihara rasa ingin tahu membantu coach untuk memahami situasi coachee. Contoh kalimat yang bisa diucapkan adalah “Tadi Ibu mengatakan akan menurut saja apa yang dikatakan oleh guru senior tadi, dari mana datangnya pikiran itu?”

3.    Memiliki Kesadaran Diri yang Kuat

Kesadaran diri yang kuat membantu coach  untuk bisa menangkap adanya perubahan yang terjadi selama pembicaraan dengan coachee.  Coach perlu memiliki kemampuan untuk menangkap adanya emosi/energi yang timbul dan mempengaruhi percakapan, baik dari dalam diri sendiri maupun dari rekan coach.  

4.    Mampu Melihat Peluang Baru dan Masa Depan

Seorang coach  perlu memiliki kemampuan untuk  melihat peluang perkembangan yang ada dan bisa membawa coachee  untuk melihat masa depan. Apapun situasinya saat ini, yang masih bisa diubah adalah masa depan. Coaching juga mendorong seseorang untuk fokus pada solusi, bukan pada masalah, karena pada saat kita berfokus pada solusi, kita menjadi lebih bersemangat dibandingkan jika kita berfokus pada masalah.

Agar Coachee bisa melihat peluang baru dan fokus pada masa depan, Coach dapat mengajukan pertanyaan berikut:

1.    Tadi Bapak/Ibu sudah ceritakan situasi Bapak/Ibu saat ini, lantas situasi ideal apa yang Bapak/Ibu inginkan di masa depan?

2.    Tadi Bapak/Ibu sudah ceritakan tantangan/masalah yang Bapak/Ibu hadapi saat ini, lantas idealnya situasinya seperti apa?

3.    Apa saja yang bisa dijadikan pilihan untuk dapat mewujudkan situasi ideal tersebut?

4.    Peluang apa saja yang dimiliki?

5.    Apa yang perlu dilakukan untuk dapat memiliki peluang-peluang baru?

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Prinsip Coaching

  Prinsip Coaching Definisi  coaching  menurut ICF ( International Coaching Federation ) adalah “Hubungan kemitraan dengan klien, dalam su...