PETA KONTEN DALAM MEMAHAMI PENGIMPLEMENTASIAN KURIKULUM MERDEKA
Langkah 1 Memahami garis besar Kurikulum Merdeka
• Regulasi mengenai Kurikulum Merdeka yang berlaku
• Kajian Akademik Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran
Langkah 2 Memahami Pembelajaran dan Asesmen
Panduan Pembelajaran dan Asesmen
• Prinsip pembelajaran dan asesmen
• Pembelajaran sesuai dengan tahapan peserta didik
• Perencanaan pembelajaran dan asesmen (termasuk alur tujuan pembelajaran)
• Merencanakan pembelajaran
• Pengolahan dan pelaporan hasil asesmen
Langkah 3 Memahami pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan dalam Kurikulum Merdeka
Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
• Analisis karakteristik satuan pendidikan
• Penyusunan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan
• Pengorganisasian Pembelajaran
• Perencanaan Pembelajaran
• Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional
Langkah 4 Memahami pengembangan projek penguatan profl pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profl Pelajar Pancasila
• Menyiapkan ekosistem sekolah
• Mendesain projek penguatan profl pelajar Pancasila
• Mengelola projek penguatan profl pelajar Pancasila
• Mengolah asesmen dan melaporkan hasil projek penguatan profl pelajar Pancasila
• Evaluasi dan tindak lanjut projek penguatan profl pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Panduan pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan merupakan dokumen yang berisi prinsip dan contoh strategi untuk memandu satuan pendidikan mengembangkan kurikulum operasionalnya. Kurikulum operasional dikembangkan dan dikelola dengan mengacu kepada struktur kurikulum dan standar yang ditetapkan oleh Pemerintah dan menyelaraskannya dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan daerah. Dalam menyusun kurikulum operasional, satuan pendidikan diberikan wewenang untuk menentukan format dan sistematika penyusunannya. Panduan meliputi komponen minimal yang ditetapkan oleh Kementerian dalam regulasi yang mengatur Struktur Kurikulum Merdeka dan satu komponen tambahan, yaitu pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional yang dapat dilaksanakan oleh satuan pendidikan yang siap untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berkelanjutan. Panduan ini digunakan bersama dengan dokumen-dokumen terkait, di antaranya:
Panduan Asesmen dan Pembelajaran dan Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profl Pancasila. Dokumen-dokumen tersebut diharapkan dapat dibaca dan dipelajari dengan seksama sebagai penunjang pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan.
Cara Menggunakan Panduan
Panduan pengembangan ini dibuat untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum operasional yang kontekstual dan relevan bagi satuan pendidikan, terutama bagi peserta didik dalam mencapai profl pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD).
Prinsip dokumen ini bertujuan untuk membantu proses berpikir dalam menyusun kurikulum operasional di satuan pendidikan. Panduan ini memberikan gambaran mengenai prinsip-prinsip dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum operasional, serta tahapan pembelajaran. Tahapan pembelajaran dibuat dengan tujuan untuk memberikan gambaran bagi satuan pendidikan bahwa penyusunan dan pelaksanaan kurikulum operasional dapat dilakukan sesuai kesiapan dan kondisi masingmasing satuan pendidikan. Panduan ini juga berisi contoh-contoh strategi dan alat yang bisa dijadikan inspirasi pengembangan. Akan tetapi, satuan pendidikan memiliki kebebasan untuk mengembangkan dengan cara lain selama selaras dengan tujuan utama dari kurikulum operasional di satuan pendidikan.
Sasaran Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Kepala satuan pendidikan dapat menggunakan dokumen ini untuk memimpin dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam pengembangan kurikulum operasional yang kontekstual dan memenuhi kebutuhan belajar peserta didik. Sebagai pemimpin proses belajar di satuan pendidikan, kepala satuan pendidikan perlu melakukan re?eksi sebagai bagian aktivitas sehari-hari. Proses re?eksi menjadi budaya dan kebiasaan yang dilakukan secara personal dan sebagai bagian diskusi dengan seluruh anggota satuan pendidikan.
Pendidik dapat menggunakan dokumen ini untuk mengembangkan kurikulum yang diadaptasi sesuai dengan kebutuhan dan harapan peserta didik yang beragam di dalam satuan pendidikan. Sebagai fasilitator proses belajar peserta didik di kelas, pendidik perlu mengembangkan rencana pembelajaran, kemajuan pembelajaran (learning progression), dan asesmen yang dapat memberikan umpan balik efektif dan melibatkan peserta didik.
Dinas Pendidikan dapat menggunakan dokumen ini untuk memberi bimbingan bagi satuan pendidikan dalam proses pengembangan kurikulum operasional yang sesuai dengan kondisi riil satuan pendidikan.
Pengawas atau penilik diharapkan dapat mendorong tiap satuan pendidikan di bawah binaannya untuk mengembangkan kurikulum operasional secara kreatif dan inovatif yang dijadikan sebagai referensi tiap anggota satuan pendidikan dalam perencanaan pembelajaran dan mencerminkan pembelajaran yang dapat mengembangkan kompetensi peserta didik dan pencapaian profl pelajar Pancasila. Pengembangan kurikulum operasional tidak seharusnya menekankan pada pemenuhan aturan administrasi yang seragam.
Acuan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Sekilas penjelasan mengenai dokumen yang menjadi rujukan dalam mengembangkan kurikulum operasional di satuan pendidikan.
sebagaimana yang dimaksud pada regulasi yang mengatur struktur Kurikulum Merdeka disusun berdasarkan:
a. Kerangka dasar dan struktur yang ditetapkan secara nasional; dan
b. Visi, misi, dan karakteristik satuan pendidikan
Standar Nasional Pendidikan
Standar Nasional Pendidikan yang menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum sebagaimana yang dimaksud pada regulasi yang mengatur struktur Kurikulum Merdeka meliputi:
a. Standar kompetensi lulusan;
b. Standar isi;
c. Standar proses; dan
d. Standar penilaian pendidikan.
Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum yang ditetapkan oleh Pemerintah menjadi acuan satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum menuju tercapainya profl pelajar Pancasila dapat ditambahkan dengan kekhasan satuan pendidikan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan. Struktur kurikulum ini berisi kegiatan intrakurikuler dan projek penguatan profl pelajar Pancasila. Khusus SMK ditambah dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL), serta tema kebekerjaan sebagai wadah untuk penguatan profl pelajar Pancasila. Khusus SLB ditambah dengan Keterampilan Pilihan dan Program Kebutuhan Khusus dan magang untuk SMALB
Prinsip penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan:
Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik.
Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB).
Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami.
Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual.
Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan, antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.
Proses Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Bagi Satuan Pendidikan yang belum pernah menyusun Kurikulum Oprasional di Satuan Pendidikan
Apakah satuan pendidikan sudah memiliki inspirasi kurikulum operasional di satuan pendidikan?
Apakah satuan pendidikan telah memiliki visi dan misi?
Siapa yang akan memfasilitasi dan terlibat di dalam penyusunan ini?
Apakah akan dilakukan pembahasan kurikulum operasional oleh pemangku kepentingan internal? (kepala satuan pendidikan dan pendidik)
Apakah akan dilakukan pembahasan kurikulum operasional di satuan pendidikan oleh pemangku kepentingan eksternal? (meliputi: orang tua, komite satuan pendidikan dan pemangku kepentingan lainnya yaitu, organisasi, berbagai sentra, serta mitra dunia kerja untuk SMK)? Penyusunan Dokumen
Proses penyusunan kurikulum operasional bersifat:
TETAP (mengacu kepada kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah pusat), dan
FLEKSIBEL/DINAMIS (mengembangkan kurikulum operasional berdasarkan kerangka dan struktur kurikulum, sesuai karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan).
Selanjutnya Langkah-langkah Penyusunan Kurikulum Operasional dapat dilihat pada PANDUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM OPERASIONAL di SATUAN PENDIDIDKAN yang dapat di UNDUH DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar